Kamis, 30 April 2015

Umroh Ramadhan 2015 - Part 2

Karena tema target bulan ini menulis lebih banyak dibanding sebelumnya, maka tibalah saatnya saya melanjutkan cerita mengenai Umroh Ramdahan yang Insya Allah akan saya jalankan di tahun ini, cuman saya baca ulang sampai dimana tulisan sebelumnya :), berikut linknya postingan sebelumnya Umroh Ramadhan 2015 - Part 1
Di tulisan Part 1 bulan lalu, cerita kegalauan saat awal-awal cari informasi group Umroh Mandiri Itikaf Ramadhan, memutuskan mau join group yang mana dengan pertimbangan hati nurani sampai pada proses booking tiketnya
Di Part 2 ini lebih banyak akan bercerita keseruan saat bergabung di group ini, termin pembayaran, serta seputaran hal-hal apa saja yang harus harus di siapkan. Sesaat setelah proses administrasi booking tiket dan mengirimkan data berupa tiket dan passpor ke admin group, selanjutnya nomor handphone yang biasa saya gunakan untuk aktifitas sosial media, dimasukan kedalam group whatsup yang isinya sudah ada sekitar 60an orang yang sebelumnya sudah bergabung, sebenarnya saya termasuk terlambat untuk gabung ke group whatsup ini karena groupnya sendiri sudah terbentuk beberapa bulan yang lalu bahkan beberapa sudah saling mengenal sebelumnya (mereka yg saling mengenal karena sudah pernah umroh bareng di group yang sama Ramadhan tahun lalu). Kalimat Assalamu Alaikum menjadi pembuka sapaan saya di group whats up dan langsung disambut Waalaikum Salam oleh rekan rekan yang ada di group, selanjutnya memperkenalkan diri bahwasanya saya berasal dari Makassar, kesan pertama mereka sangat friendly, walaupun kita belum pernah bertemu secara fisik dan hanya ngobrol via whatsup, rasanya tali persaudaraan itu terasa kuat rasanya. Group whatsup ini group paling aktif dari seluruh group yang ada di handphone, obrolannya seru mulai dari hal yang lucu-lucu, aktifitas masing-masing, jualan, pertanyaan  persiapan umroh bahkan acara doa bareng. Sesekali kita adakan online bareng di jam yang sudah di tentukan (bukannya tiap hari juga online bareng ya) membahas seputaran masalah teknis nantinya disana.
Lanjut ke persiapan yang harus disiapkan apa saja, yang pasti Visa Umroh, syarat resmi yang menjadi aturan Pemerintah Arab Saudi negara yang akan dikunjungi sama dengan peraturan jika umroh melalui jasa travel tidak ada yang menjadi pembeda, lebih jelasnya tertera gambar dibawah ini
Dokumen yang harus disiapkan untuk Visa Umroh

Mengenai total pembayaran, untuk biaya umroh mandiri ramadhan ini terbagi 2, yang pertama yakni  biaya tiket, dimana kita harus booking langsung atau melalui agen/travel dan biaya yang kedua yakni biaya Land Arrangement (LA) yang harus di setor ke bendahara group (salah satu jamaah group yang sudah di tunjuk) yang kemudian akan di serahkan ke pihak travel dalam hal ini travel Menara Wisata yang membantu segala macamnya disana, biaya ini untuk mengcover visa, transportasi/bus selama disana, hotel, muthowif dan tidak termasuk biaya makan selama disana. Biaya ini sistem angsuran 4 termin setiap bulannya. Untuk biaya tiket yang saat itu  aq booking 4 bulan sebelum berangkat sekitar 12 juta PP menggunakan Qatar Airways rute Singapore-Doha-Jeddah PP dan untuk Land Arragement $ 788 yang diangsur selama 4 kali dalam empat bulan, nah total tiket dan LA nya tinggal ditambahin dh, ini tidak termasuk makan selama disana dan pengeluaran dari dan ke Indonesia.
Pertanyaannya apa yang membedakan antara Umroh mandiri yang saya pilih ini dan Umroh via travel, perbedaan yang paling signifikan tentu biaya, yang pasti biaya umroh mandiri ini lebih murah karena selain sebagian besar kita yang ngurusin misalnya bagasi, proses check in dan imigrasi, termasuk handling, jadi bisa menghemat dari situ (namanya juga mandiri jadi tanpa perlu menyewa agen yang membebankan biaya-biaya tersebut), selain itu biaya pernak pernik seperti baju seragam, koper, pakaian ihrom juga tidak ada, jadi kita bisa memilih jenis baju, koper sesuai budget ataupun kita sudah memiliki pernak pernik tersebut sebelumnya.
Sampai bertemu di update part 3

Selasa, 28 April 2015

Makin Lama Teman Loe Makin Nambah atau Berkurang ?

Delta FM, teman yang selama ini menemani perjalanan dari rumah ke kantor setiap paginya, terkadang ngakak sendiri dengar cerita - cerita seru mereka @Asri_Welas dan @St_agustaf , tema yang diomongin hari ini kayaknya kudu diabadikan dalam sebuah blog, baru kali ini dari sekian tahun dengerin delta, saya terpecut untuk menulisnya.
Tema ini mirip-mirip tulisan di blog sebelumnya judul Dan pada Akhirnya... (link ), sayangnya waktu tema ini tayang, aq beberapa kali coba telfon ke delta (yang selama ini jadi penikmat aja :D) cuman keduluan melulu ama pendengar setia yang lain. Well, kalau ditanya aq pribadi, pada dasarnya sekian puluh tahun lalu (hahaha ke tahuan angkatannya) aq merantau ke pulau Jawa tepatnya Jogja untuk kuliah, kebablasan setelah  lulus dan keterima kerja di ibukota Jakarta, jadilah kurang lebih 11 tahun berstatus sebagai "perantau". Kalau di tanya teman, Jogja dan Jakarta inilah sarangnya perantau dari berbagai macam karakter, suku dan budaya. Jadi hal yang wajar kalau di jalan nemu plat kendaraan yang beraneka ragam
Kembali ke topik, aq sendiri pun ada di pihak yang akan menjawab makin lama teman makin berkurang, penelitian sederhana yang kulakukan, dengan hipotesa dengan sedikit campuran teori (bahasa statistik bingit yak), bahwasanya fenomena ini terjadi semakin hari target untuk diri sendiri semakin bertambah dalam hal positif kita sendiri pun menginginkan berkembang, tidak hanya berkecimpung di situ situ aja, yang tadinya dari tidak tau menjadi tau, dari tidak mengerti menjadi mengerti, belum lagi perkembangan dunia dengan teknologinya, otomatis spent alokasi waktu yang dari dulu sampai sekarang tetap 24 hours/day dan 7 days/week menjadikannya secara otomatis mengurutkan ke hal-hal pada skala priority, apakah nongkrong ataupun berkumpul dengan teman menjadi prioritas pertama ataupun berkunjung ke rumah teman menjadi prioritas kedua? jawabannya YA kondisi saat itu, saat jaman sekolah saat jaman kuliah, karena memang kondisinya semua di bawa have fun, belum ada banyak tuntutan ditambah lagi mayoritas mungkin kebutuhan hidup masih di tanggung orang tua.
Jawaban akan berbeda dengan kondisi berbeda, kondisi selepas masa-masa school (kalo kata anak muda jaman sekarang) memasuki dunia selanjutnya, welcome to the real pertaruhan sesungguhnya,   semakin lama pribadi di tuntut ke hal-hal produktif, belum lagi yang berprofesi di dunia karir, jawabannya akan berbeda lagi dengan tambahan status orang-orang yang sudah berumah tangga, akankah berkumpul dengan teman teman dulu dengan kuantiti yang masih sama seperti dulu, jawabannya mungkin tidak, memang satu sisi teman akan bertambah dengan tambahan teman teman yang berasal dari dunia karir dunia se profesi , klien, atau dunia apapun kita saat ini berada, namun sisi lain teman nongkorong bareng dulu juga akan berangsur angsur pergi dan berkurang. Jadi overall bertambah atau berkurang? walaupun kuantitas berkurang namun jangan sampai kualitasnya juga berkurang, kita tetap menjaga pertemanan walaupun hanya sekedar menanyakan kabar, sekedar mention-mention di twitter ataupun tag-tag photo di fesbuk saat ketemu album dulu, banyak yang bisa membuat senyum senyum sendiri saat ingat memori dulu, dan beruntunglah saat ini berada di jaman Globa-Techno, saat barang yang di beri nama "sosmed" hadir dan bisa dijadikan jembatan penyatu.. Duileee bahasanya
     
Ini beberapa sahabat delta yang berhasil masuk ke Delta, berhasil kerekam dalam tulisan :
1. Kesamaan, teman itu ibarat kata bertemu saat adanya suatu kesamaan, bisa kesamaan hobby, kesamaan status ataupun kesamaan lainnya
2. Kuantitas berkurang dan kualitas bertambah , nah ini yang di sebut pertemanan yang mengerucut, mengurucut
3. Sukses berbanding terbalik dengan peningkatan teman, dan ini menurut @St_agustaf

Haii Best Friend Forever, How Are You ??

Jumat, 24 April 2015

Jumat Inspirasi

Hari ini jumat terakhir di bulan April, jumat identik dengan istilah TGIF (Thanks God It's Friday),  dibanding hari hari lain, hari inilah yang di tunggu mayoritas orang kantoran, karena dalam hitungan beberapa jam lagi weekend telah menanti.
Baru saja terjadi, sengaja ataupun tidak sengaja tetiba nh inspirasi datang menghampiri, ditengah pikiran galau, di tengah memikirikan solusi dari suatu masalah kecil sembari buka-buka account social media twitter, entah kenapa seolah sang inspirasi membisikan sebuah kalimat di telinga sebelah kanan, menyerukan untuk segera logout account yang saat ini ada di depan mata, seolah memberi signal bahwa yang kau lakukan saat ini hanyalah membuang-buang waktu saja.
 
Begitu cepatnya inspirasi itu menghampiri dan tetiba seolah olah dia akan pamit pergi, saya pun di detik yang sama menarik kesimpulan sendiri apa yang tersirat, bahwa jangan sampai menghabiskan waktumu terlalu lama di social media, ide akan mendatangimu jikalau kamu memang menunggu dan berusaha mencarinya. Bacalah sesuatu yang kira-kira membuat ide itu akan datang, Pikiranku pun hinggap dalam sebuah tulisan yang sebelumnya sudah di posting di blog ini, bahwasanya kedepan alokasi waktu lebih banyak membaca dan menulis, dan berarti ada aktifitas yang lainnya di kurangi, nah sepertinya aktifitas buka-buka social media ini yang salah satunya harus dikurangi, Yess betul, jawabku dalam hati.

Akan bertahan berapa lama inspirasi yang menghampiri hari ini, itu tergantung, tergantung aq, bahwa aq lah yang paling menentukan, aq lah yang akan berkomitment bukan orang lain. Sekian

Rabu, 22 April 2015

Dan pada Akhirnya ...


Kata sebagian besar orang, semakin nambah usia sebenarnya jumlah teman akan semakin berkurang, lingkungan semakin terbatas, pertanyaannya kenapa? Bukan kah dari hari kehari kita di anjurkan untuk berkembang termasuk berkembang menambah daftar teman, dari hari ke hari bukankah kita senantiasa meningkatkan tali persaudaaraan? Ini bukan tentang agama tapi ini tentnag hidup

Ingat masa kecil, begitu akrabnya kita dengan sepupu seumuran, begitu akrabnya kita dengan tetangga seumuran, bermain bersama, tanpa dendam jika salah satunya kesenggol, tanpa kepo dengan urusan masing-masing, semuanya  dijalani dengan rasa tulus, tidak berharap akan balas jasa.
Apa yang terjadi setelah beranjak dewasa ? apakah kita masih sama seperti yang dulu, sama yang saya maksud ini lebih ke karakter ...  jawabannya mungkin IYA namun mungkin juga TIDAK, entahlah
 
Di acara ngumpul-ngumpul remaja sering dengar kata 4L ? “Loe Lagi Loe Lagi, memang istilah ini sudah lama , lama sekali sampai sampai tak kenal usia, bahkan dia sering menjadi bahan candaan namun bener ng sh, sadar atau tidak sadar,  itulah yang sedang terjadi, Bosan ? cumann kenapa masih berkutak seputaran mereka aja… pertanyaan selanjutnya  emang gampang cari teman se tipe, lah klo loe gokil pan loe juga kurang lebih saba bukan?

Kesimpulannya, Pada akhirnya nanti ibu rumah tangga akan bergaul sesama ibu rumah tangga, ketemuan saat sama sama menjemput disekolahan anak, tidak sadar akan mengobrol lama dengan tetangga saat tukang sayur lewat di depan kompleks

Pada akhirnya ahli agama, akan lebih comfort jika berdiskusi tentang agama ke orang yang tingkat pengetahuannya sama dan sejalan

Pada akhirnya Jombloh sadar ng sadar akan mengutarakan kegalauannya dengan sesama jombloh karena merasa memiliki nasib yang sama :)

Pada akhirnya orang-orang yang memiliki hobby, akan lebih memilih bergabung di komunitas hobby yang sama ketimbang aktifitas lainnya

Sadar ng sadar alokasi waktumu tercermin dari hasil kamu sekarang

Pada akhirnya semua akan di pertemukan Nanti

Ada waktu yang harus ditunggu, ada cermin untuk melihat fakta, dan ada lingkungan yang menandakan siapa kita dan mau kemana kita

Pilihlah !! Pililah mana yang ada dirimu , memang easy going diperlukan namun tetap saja pada akhirnya nanti akan kembali ke orang – orang yang setipe lagi, Bener Ng ? dan Saya pun Tak Tahu Jawabannya :P

Senin, 20 April 2015

Efek Samping Seminggu Setelah Ikut Dee’s Coaching Clinic


Hari ini tepat seminggu acara Dee’s Coaching Clinic Makassar yang sudah berjalan lancarnya  dan eufora keseruan acara masih terasa. Seperti  minum obat dengan dosis melebihi anjuran dokter.  Alam pikiranku memberi stimulus dengan kecepatan tinggi tidak seperti biasanya, tak sabar rasanya untuk lahirin bayi baru di blogku ini, kalo di runut range waktu, merekahnya tulisan ini cukup singkat, hanya selang seminggu setelah nulis review rangkuman acara terebut. Balada kerja kantoran ya gitu, full waktunya di weekend atau after office hour, paling sekarang kalo ada tercetus ide di note dulu point-pointnya nanti rangkumannya di weekend, jadi ingat pelajaran minggu lalu bagaimana Mba Dee memperlakukan celengan idenya.
Jadi ceritanya gini, kedepannya aq pribadi sudah susun rencana-rencana , laksana menyusun tumpukan baju baju  agar tertata rapi, dibidang menulis dalam rangka self development, moga moga semesta mendukung, Aminnn.  Nahhh rencananya apa aja...

Mulai dari rencana pertama, meluangkan lebih banyak waktu membaca dibanding sebelum-sebelumnya , berarti ada kegiatan sebelumnya yang harus di eliminate,  membaca apa yang kira-kira membuatku enjoy untuk baca itu, sudah ada beberapa yang masuk list diantaranya : buku seputaran travelling, buku tentang pengembangan diri self motivation baik sisi psikologi maupun sisi Agama, Buku tentang “Duit” ataupun blog-blog yang related, hmmm standard emang rencana pertama ini, sounds familiar hahaha apa karena sudah berulang terucapkan :D, sudah berulang menggerogoti isi kepala , cumannn bedanya saat ini aq udh tulis dalam komitmen blogku , jadi dia semacam target untuk diri sendiri, yang paling penting adalah action
target selesaiin baca buku-buku yang masih pending, beberapa diantaranya bahkan sudah di beli dari 2014 lalu dannn ternyata bungkusan plastiknya pun belum kebuka (gambar)

Rencana kedua, lebih banyak menulis, sementara menulis di blog, media yang paling mudah, menulis what you feel and how youl feel , apa dan bagimana yang sedang ada di pikiran, yach biar ng lupa aja, termasuk meminimalisir datangnya makhluk yang namanya  “menunda”, target kali ini ada kenaikan signifikan judul-judul baru di blogku setiap bulannya. Whereever aq pergi berati laptop ini kudu ngekor, kecuali ke toilet ama tempat makan yach ya....

Rencana ketiga, lebih banyak bergaul, ngobrol dengan penulis dan orang-orang yang doyan menulis, karena saya percaya apa diri kita saat ini adalah hasil “tularan” dari  orang-orang dilingkungan sekitar, jangan pernah malu untuk bertanya ke orang-orang yang lebih dulu menggeluti bidang ini, action konkritnya aq sudah daftar sebagai volunteer di Makassar International Writing Festival (MIWF) 2015, pilihnya sebagai moderator dan atau pendamping, kenapa memilih bidang ini, biar bisa lebih banyak waktu untuk ngobrol dan mendengar pengalaman dari para penulis kece dari tamu-tamu MIWF,  meminimalisir keseringan foto-foto yang ng gitu perlu, lebih fokus pada tujuan, mudah-mudahan sh bisa lolos tes, karena denger-denger panitia udah terima banyak aplikasi, TETAP OPTIMIS ! :)

Rencana keempat, browsing lebih sering mengenai pelatihan kepenulisan, daftar dan ikutin,  dengan begini akan memperkaya serta mengasah ketajaman dalam menulis, nah caranya gimana, bisa dengan follow twitternya, liat aktivitas mereka di sosmed, tidak lupa juga, aq mau ngirim cerpen yang sudah lama tersimpan di laptop, yach dari pada dia nganggur lama dalam hardisk. 

Rencana kelima, pengen rasanya unpaid leave sebulan, keluar sementara dari rutinitas kantor, mungkin tidak dalam waktu dekat ini ya, plan-nya  I will allocated me/my/mine time for my hobby “travelling” or new hobby “writing”, atau bahkan kombinasi keduanya , nah klo rencana kelima ini berjalan atau tidaknya besar pengaruh decision dari faktor eksternal tentunya, mudah-mudahan sh di approved :D

Rencana-rencana diatas yang memang masih warna  abu-abu muda, mudah-mudahan bukan suatu hal yang muluk-muluk ya, bahkan aq pun merasa hal ini belum menjadi lebih clear dan konkrit, kalo kata Mba Dee saat menit-menit menjelang break di sesi 1 , Konkritkan yang Abstrak !
Jadi ceritanya tulisan ini masih bersambung, aq dilanjutin lagi setelah sebagian besar dari kelima rencana diatas terealsisasi (sebagian atau seluruhnya dh). Sampai bertemu di blog berikutnya dengan judul yang sama “efek samping xxx  setelah Ikut Dee’s Coaching Clinic”, kode xxx ini masih jadi sandi  dulu,  di akhir, saya ng bosan-bosannya terima kasih ke semua pihak pihak yang menjadi booster lahirnya tulisan ini :)

Senin, 13 April 2015

Dee Coaching Clinic - Makassar

(Kemarin) 12 April 2015, tamu istimewa buat teman-teman Makassar yang suka dengan dunia menulis (termasuk saya) yappp benerr Mba Dewi Dee Lestari emaknya Supernova, Dee Coaching Clinic (DCC)  acara ini dikemas dengan kerjasama penerbit Bentang pustaka, acara ini di adakan di 5 kota : Solo, Medan, Surabaya, Jakarta dan Makassar, walaupun acara ini di pengumuman awal, Makassar adalah kota pertama untuk penyelenggaraan DCC ini namun mungkin ada kendala namun akhirnya Makassar menjadi kota terakhir, but No Problemo , It's Ok , sebulan bukanlah waktu yang lama untuk menunggu, ditambah lagi bonusnya adalah selain sharing bagaimana dunia menulis, kita juga bisa tanya-tanya film "Filosofi Kopi" yang baru launching 3 hari yang lalu dan mendapatkan respon positif baik bagi para coffee lovers, addection maupun pecinta perfilman Indonesia, oh iya sebelum cerita panjang lebar tentang acara Dee Coaching Clinic di Makassar, from Deep of my Heart congratulation to Mas Angga dan Mba Jenny, perpaduan ciamik diantara keduanya bisa mengubah konsep asli cerpen yang sekitaran 20-30an halaman menjadi kurang lebih 2 jam di layar Theatre Indonesia (Review FilKop, lanjut di halaman lain :D )
Any way, untuk ikut DCC ini tidak ada bayar-bayaran, kita hanya diminta membuat review Supernova edisi Gelombang yang akan menjadi tiket masuk nantinya siapa yang berhak ikut akan ditentukan oleh team Bentang, dan H-4 sebelum acara berlangsung datanglah email dari promosi@bentangpustaka.com menghampiri di account emailku, kalimat pertama yang terucap ...yeyyyy... senengnyaaaa tak terhingga, setelah beberapa kali ngetweet ke @bentangpustaka buat jaga2 sebenarnya sekaligus khawatir review gelombangku kelewatan ama tim bentang :)
Email dari team Bentang

Materi dan Konsep DCC sendiri dikemas dengan diskusi, jadi salah satu isi dari email diatas meminta kita mengirim 3 pertanyaan seputar dunia menulis dan tidak bersifat personal . ya iyalahhh masa mau nanya: Mba Dee klo pagi-pagi olah raganya apa yach :) dan pertanyaan-pertanyaan ini lah yang menjadi bahan diskusi, acaranya dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama Mba Dee membuka sesi dengan menjawab rangkuman pertanyaan-pertanyaan kami dan menjelaskannya menjadi satu kesatuan sementara sesi 2 nya sharing dan tanya jawab dari peserta

Sesi 1, Mba Dee membukanya dengan pertanyaan dari peserta kenapa dan bagaimana menulis ?, singkatnya apa yang akan di tulis sebenarnya dekat diri kita tentang apa yang ingin di baca, tentang apa yang disuka dan apa yang sedang di khayalkan lahirlah apa yang akan ditulis dari ide, kabar baiknya siapa yang disukai oleh ide orang-orang yang senantiasa berfikir kreatif, berfikir kreatif disini bukan berarti berfikir lain dari yang lain yach , orang yang peka dan panca indera yang paling tajam adalah indera penciuman, dan yang paling penting punya disiplin (disiplin dalam mengelola dan mengalokasikan waktu). Pemetaan cerita menjadi landasan awal, banyak penulis pemula termasuk saya pastinya yang di penuhi isi kepalanya dengan berbagai cabang ide, eetapinyaaa saat di tuangkan kedalam tulisan kok cuman segini yach ... eng ing eng... kemana perginya isi kepala yang penuh tadi , nah ini yang perlu dituangkan, kata kuncinya menurut Mba Dee "Konkritkan yang Abstrak", "Kuantifikasi yang Kualitatif", mungkin yang tadi karena isi kepala yang sifatnya masih abstrak banyak cabangnya jadi perlu dituangkan dalam satu kerangka, ibaratnya jika ingin berjalan dari pulau A ke pulau B ada banyak jalur yang bisa dilalui, buatlah semacam pulau-pulau kecil untuk persinggahan sehingga bagaimana untuk sampai ke pulau B memiliki kerangka jalan yang jelas ... aseekkk ilmunya nh , mantapppp :) Lanjuttt ya..
3 Act Structure , jadi kalau suatu jalan cerita dibagi 3 terdiri :
1. Tesis --> status quo yang harus berubah
2. Anti Tesis --> yang seharusnya tidak terjadi, didalamnya ada Mid Point perpindahan didalamnya
3. Sintetis --> yang seharusnya terjadi dan menjadi penutup dari cerita
di dalam 3 act structure ada namanya katalis* 
* Katalis menurut wikipedia: "merupakan senyawa kimia yang dapat mempercepat reaksi tanpa perubahan bentuk/struktur dari katalis tersebut. Cara kerjanya yaitu dengan menempel pada bagian subtrat tertentu dan pada akhirnya dapat menurunkan energi pengaktifan dari reaksi, sehingga reaksi berlangsung dengan cepat" ups maksudnya disni kalau dari cara pandang sastra dan menulis ala Mba Dee yakni pemicu perubahan.
 Mba Dee sedang menjelaskan 3 Act Structure


seperti inilah  yang diterapkan di Intelegensi Embun Pagi
*) Photo diambil dari Instagramnya penulis

Lanjut ke bagaimana berteman dengan ide, ide ini jika dianggap sebagai makhluk hidup ibarat dia akan menempel ke sesuatu yang dia suka, yakni personifikasi  dan bagaimana ide itu di perluas di medan kesadaran, dan penting juga bagi penulis untuk riset sebanyak-banyaknya, tidak harus datang ke suatu tempat untuk bercerita tentang daerah tersebut, bisa dengan mewawancarai orang lain bahkan Mba Dee sendiri mewawancarai travel guide tempat dia akan menceritakan daerah tersebut  secara detail termasuk pertanyaan apa yang tidak terpikirkan misalnya bagaimana warna air, warna tanah, pohon yang tumbuh dsb

Setelah break selesai masuk ke sesi 2, tanya jawab dari peserta yang langsung mengutarakan pertanyaan yang masih ganjal dan belum tuntas di sesi 1 tadi, cukup banyak sebenarnya pertanyaan dari peserta, namun saya ambil beberapa saja termasuk penjelasan pertanyaan dari saya tentunya :)
---
Q : Bagaimana menilai cara pandang dari orang lain tentang bagaimana tulisan kita , dimana kita sendiri pun sudah larut dan subyektif dengan tulisan itu
A : Gunakan Beta Leader, orang-orang yang berupa cermin akan tulisan kita, tentu saja pilih orang-orang yang tepat, tau tentang kepenulisan dan suka menulis atau bisa melibatkan editor dan pada akhirnya selesai diamkan beberapa waktu tulisan tersebut agar saat dibaca kembali akan menjadi fresh kembali untuk dibaca
---
Q : Bagaimana dalam penentuan tokoh
A : Buat kerangka di masing-masing tokoh, beri ciri khas di dialog misalnya penyebutan "I am" yang dalam bahasa indonesia bisa menggunakan saya, aq, gue, ane dll
---
Q : Bagaimana menciptakan ending cerita yang baik
A : Endingnya tidak perlu mencari cari sesuatu lain dari yang lain, justru hal yang tidak biasa ini yang belum tentu di respon baik oleh pembaca, namun proses menuju endingnya ini yang terpenting.
---
Q : Apa rencana selanjutnya Mba Dee setelah Intelegensi Embun Pagi selesai, apa seperti ilustrasi di film FilKop dimana Ben justru berhenti meracik kopi setelah berada di puncak saat memenangkan taruhan 1 Milyar walaupun endingnya dia balik lagi dengan konsep berbeda.
A : Tidak ada kata berhenti dalam berproses kreatif, lebih baik terus mendaki dari pada menurun , saat ini memang alokasi waktu untuk menuntaskan Supernova, setelahnya masih ada PR yang menunggu, salah satunya menyelesaikan buku buat bagaimana cara menulis

Closing statementnya, teruslah berkarya, menanjak, jangan berhenti, suatu hari nanti seiring waktu berjalan akan temukan gaya menulismu... sedappp salam structure 1, 2A - Mid Point - 2B, 3

yang ini juga bagian yang tidak kalah pentingnya book signing dan photo-photooo
Mirip ng mirip ng, yach ng lahh ngacoo


Overall, acara yang berlangsung kurang lebih 3 jam: enjoy, pembawaan materinya lucu tidak membosankan, serasa tidak sedang berada dalam kelas, Mba Dee yang friendly dan pastinya apa yang di sampaikan bermutu,  memang benar teori mengatakan jam terbang ng akan pernah bohong :)
Bekal menulis dalam 4 halaman
Setelah rangkuman acara selesai sesi pengumuman siapa yang berhak lunch bareng Mba Dee, sayangnya pemenangnya cuman di pilih 1 dan beruntunglah teman saya Patricia yang sudah niat setulus hati jauh-jauh datang dari Kendari demi bertemu Mba Dee. Hari ini selain mendapatkan ilmu menulis tadi, satu hal pelajaran hidup yang saya dapatkan tentang bagaimana dia memperjuangkan sesuatu, memperjuangkan apa yang dia inginkan, full of extra effort, dan saya yakin Mba Dee pun akan terharu, worth it, terbayarkan usaha yang tidak sia-sia. Tuhan tidak pernah salah dalam memilih siapa yang seharusnya "berhak", walaupun saya juga kepengenn sebenarnya diajak lunch bareng Mba Dee :) , tapi it's ok saya pun mengakui Patricia yang lebih berhak mendapatkan "hadiah"nya.

Pesan dan permintaan buat Bentang, dan saya rasa teman-teman Makassar yang suka nulis sepertinya setuju, permintaanya gini : "Wahai Bentang, penerbit kondang yang sering menghadirkan para penulis-penulis kece, sering-seringlah adain acara semacam ini, kami haus , kami iri dengan teman-teman khususnya yg ada daerah Jawa yang senantiasa menjadi tempat yang kau pilih, kami pun senantiasa akan senang menyambut untuk dipilih" baik itu di kemas dalam sesi sharing seperti DCC ini maupun dikemas dalam bentuk lain, sampai bertemu kembali dan Million of Thanks Makassar menjadi salah satu pilihan acara Dee Coaching Clinic ini.

Senin, 06 April 2015

Nic & Mar - Line Story

Paris, Praha, Far Away arrggghhhh kenapa 3 kata ini yang bakalan saya sebut kalau di tanya tentang serial Nic & Mar yang lalu lalang di line Story sejak 13 Maret 15 sampai 3 April 2015 setiap kamis dan jumat, dan kenapa juga saya kepengen nulis di blog ku tentang serial ini, ada beberapa alasannya :
1. Paris dan Praha, salah satu dream trip ku di tahun depan (2016) bisa mengunjungi daerah ini (Aminn)
2. Romantisme cerita yang bikin greget setiap serialnya untuk menunggu episode berikutnya
3. Sebenarnya alur ceritanya sh klasik drama Indonesia, cuman karena acting para aktor dan aktrisnya, Nicolas dan Mariana yang pas,  di tambah make up dan penampilan/kostum mereka juga ng berlebihan, cocok lah dengan setingan lokasinya
4. Suka ama pengucapan pronunciation English and France di dialog Nic & Mar ini

Well, singkat cerita satu persatu episodenya ya,
Episode 1
Awal dari cerita drama, saat Nic tiba di Paris dan meghubungi Mar untuk ketemuan 
Episode 2
Cerita jalan-jalan Nic & Mar selama di Paris, gimana mereka makan bareng so sweettttt, envyy
Episode 3
Jalan jalan solo Nic , saat itu karena Mar lagi kerja jadi ng bisa nemenin, sampai akhirnya Nic menghubungi Mar untuk ditemenin jalan-jalan lagi
Episode 4
Episode ini menurutku episode paling so sweeet dan romantis diantara 3 episode sebelumnya, saat Nic masak buat romantic dinner mereka berdua, duhh cowok idaman banget dh klo dia bisa masak , dan sampai akhirnya mereka janjian liburan ke Praha
Episode 5
Mereka liburan di praha, konflik mulai terjadi saat salah satu teman perempuan mereka menghubungi Nic yang hanya menanyakan cara menggunakan kamera barunya, cemburu dehh si Mar dibuatnya, sampai-sampai obrolan lunch mereka jadi terganggu dan suasana romantis itu jadi bubarrr

Episode 6 
Masih di Praha, konflik mulai menurun, saat Mar yang sepertinya masih cemburu, jalan-jalan sendirian dan ternyata Nic mengikuti dari belakang, akhirnya baikkan lagi yach, oh iya aq tulis ulang salah satu dialog mereka saat keliling naik perahu di kota Praha
Mar : Kita udh lama yach ng gini ?
Nic : Ng gini gimana jalan-jalan, naik kapal, berduaan gt maksudnya
Mar : Iya
*hening
Nic : hubungan 2 orang itu ng gampang ya, walaupun udh cocok udh saling kenal, tp kyknya itu aja ng cukup
Mar : jadi kurang apa ?
Nic : yaa diapain aja ng cukup, they need to share the same dream, they need to work the same place
Mar : Jadi kamu maunya apa ?
Nic : Aq cuma mau membuat semuanya jadi sederhana Mar, cuman itu
hmmmm
Episode 7
Closing , saat mereka makan bareng dan di resto itu ada seorang bapak yang sedang bermain piano, dan Nic meminta ke Mar untuk memainkan piano untuknya, saat itu Nic bertanya ke Mar, dialognya kurang lebih "Menurutmu kalau kamu ng pilih pindah ke luar , apa kita bakal masih sama2 ng ? Mar kemudian hening
Dan serial drama pun selesai, endingnya pertanyaannya blm sampai dijawab ama Mar sh, hmm kira-kira jawaban Mar apa ya? ekspresinya sh diam, bukannya wanita klo ditanya dan jawabannya diam berarti IYES, apa iya Mar ikut Nic balik ke Indonesia?

Begitu semua episodenya selesai, sambil senyam senyum membayangkan nantinya kehidupanku seromantis di drama ini grrrrr

Walaupun dramanya ini tergolong bagus ada kelemahan serial ini:
1. Terlalu LINE banget , yach iyalah sponsor dan yang biayain sampai drama ini ada khan mereka , gimana shh
2. 2 serial terakhir (serial 6 dan 7) sepertinya pembuatannya terburu-buru dan durasinya lebih pendek, apa karena udh mau closing jadi klimaksnya sudah menurun?

Pertanyaan ke yang punya pembuat drama ini yang tidak terungkap sampai serial selesai , siapa yach orang yang sering diajak chat via Line ama Nic di dialog terakhir di setiap episodenya.
Kalau di ceritain gini mungkin "greget" romantisnya belum dapat, bagi yang belum nonton, nonton dh, lumayan kok, minimal nanti kalau ke paris dan praha udh ada bayangan kedua kota ini seperti apa :)
Aq JUGA cuman mau membuat semuanya jadi sederhana
See U in Paris